Sekadau,Kapuasrayatoday.com -
Wakil bupati Sekadau Subandrio.SH, MH membuka kegiatan Focuse Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Sawit Berkelanjutan kabupaten Sekadau 2025 - 2929 yang berlangsung di Aula.Gedung PKK jalan Merdeka Timur Kamis (4/12) 2025.
Ketua panitia Pelaksana Utin Ramdiana S.Hut dalam laporannya menyebutkan, pendanaan kegiatan ini bersumber dana dari APBD kabupaten Sekadau.yamg bersumber dari dana DBH sawit dan bekerja sama dengan LPPN Untan dan Solidaridad.Indonesia. Peserta terdiri dari OPD di lingkungan Pemkab Sekadau dan perwakilan LSM di kabupaten Sekadau.
Perwakilan Solidaridad Indinesia Yohanes Apit pada Segalanya mengatakan, penyusunan RAD ini adalah kaloborasi antara Pemkab Sekadau melalui Dinas DKP3, Solidaridad Indonesia serta LPPN Untan. Sebagai mitra pembangunan kata Apit, kami sangat mendukung kegiatan ini, harapannya semoga RAD ini bisa bermanfaat bagi petani sawit swadaya di kabupaten Sekadau.
Plt Kadis DKP3 Drs.Sandae M.Si dalam Perayaannya menyampaikan penghargaan dan dukungan penuh atas terselangaranya FGD Penyusunan Rencana Aksi Daerah Kelapa sawit berkelanjutan. Dia mengatakan, kelapa sawit merupakan pengerak ekonomi terbesar di kabupaten Sekadau.
Dari data yang tercatat di dinas DKP3, terdapat 122.716 Hektare kebun kelapa sawit. 58 persen di antaranya dikelola oleh perusahaan dan 42 persen dikelola oleh pekebun kecil dengan jumlah produksi rata - rata 1,6 juta ton Tbs/tahun dan jika di kalkulasikan dwngan harga Rp.2.500/kg maka perputaran uang mencapai 4,1 triliun/tahun.
Sandae menambahkan, dari segi luasan kebun, kabupaten Sekadau menpati urutan ke 7 dari 14 kabupaten/kota di kalbar. Dan terdapat 32.000 KK yang mengelola kebun secara swadaya serta sekitar 11.000 orang yang bekerja di perusahaan sambungnya. Sandae menyebut kondisi ini sangat selaras dengan program ungulan Pemerintah Daerah kabupaten Sekadau yaitu IP3K (Infrastruktur, Pertanian, Peternakan dan Perikanan Untuk.Kesejahteraan Masyarakat) untuk mewujudkam masyarakat yang Unggul, Sejahtera dan Bermartabat.
Ditempat yang sama, Wakil bupati Sekadau Subandrio SH,MH dalam Arahnya menyampaikan apresiasi dan sangat mendukung kegiatan ini. Dia menyebut, RAD merupakan kewajiban Daerah untuk mencapai tatakelola sawit yang ramah lingungan sehingga bisa berkelanjutan.
Sektor sawit lanjut Wabup sangat berpengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat, terbukti saat Covid -19 melanda seluruh dunia, terrmasuk kita di kabupaten Sekadau, hanya sektor perkebunan sawit yang masih bertahan, sementara sektor lain runtuh total. Maka kita dengan program ungulan IP3K kita bantu petani dwngan membagikan bibit sawit ungul gratis. Tentu ada syarat tertentu yang harus di penuhi antara petani lain tersebut harus memiliki lahah minimal 1 Hektare ujaran wabup.
Di Sekadau sambung Wabup sejak 2022 selalu mengeluarkan angaran melalui APBD sekitar 2 miliar untuk membeli bibit sawit unggul dan di bagikan ke petani yang memiliki lahan secara gratis. Ini kita lakukan karena 82 persen masyarakat di kabupaten Sekadau adalah petani dan pekebun ungkap Wabup.
Kegiatan ini di ikuti sejumlah OPD di lingkungan Pemkab Sekadau, LPPN Untan, Perwakiilan NGO se kabupaten Sekadau serta sejumlah tamu undangan lainnya. (dar/*)
