|

'New Normal' Picu Kebingungan Masyarakat

Iswandi, aktivitis LSM Mempawah. (foto: Suarakalbar.co.id)
Mempawah, Kapuasrayatoday.com - Kebijakan pemerintah pusat untuk menerapkan new normal atau tatanan kehidupan baru di masa pandemi Covid-19, telah memicu kebingungan masyarakat, khususnya di Kabupaten Mempawah.

Iswandi, aktivitis LSM Mempawah, mengungkapkan, dirinya mendapat banyak pertanyaan dari masyarakat maupun warganet terkait kehidupan new normal yang telah digaungkan dan dibahas banyak pihak.

“Masyarakat kita telah mengetahui rencana kebijakan new normal dari televisi, media internet dan surat kabar. Namun itu justru membingungkan masyarakat. Apa sebenarnya new normal itu? Seperti apa new normal yang harus dijalani? Bagaimana tahapannya?” ujar Iswandi.

Ia mengungkapkan masih banyak kebingungan lain terkait new normal. Misalnya, apakah new normal tidak membahayakan keselamatan, mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir. Atau apakah kebijakan new nomal benar-benar akan berhasil memulihkan kehidupan masyarakat?

Nah, lantaran begitu banyak pertanyaan yang belum bisa terjawab lugas, Iswandi meminta pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten Mempawah agar mensosialisasikan secara menyeluruh kebijakan new normal sebelum diterapkan ke masyarakat.

Sosialisasi dimaksud, bukan sekedar memasang baliho tahapan new normal di fasilitas-fasilitas umum, akan tetapi lebih baik dilakukan dengan kegiatan tatap muka. Misalnya melalui tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, lembaga-lembaga sosial kemasyaratan dan lain sebagainya.

“Adanya sosialisasi yang masif sangat penting memberikan pengertian dan pemahaman seperti apa kebijakan new normal, bagaimana tahapannya, dan apa yang harus dilakukan masyarakat saat new normal diterapkan,” tegasnya.

Secara pribadi, Iswandi mengharapkan, pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten harus hati-hati dalam menerapkan new normal. Sebab new normal baru dapat dilaksanakan apabila kondisi penyebaran Covid-19 menunjukkan trend menurun.

“Jika kondisi penyebab Covid-19 menunjukkan trend meningkat, apalagi telah terjadi transmisi lokal atau penyebaran antar penduduk, maka penerapan kebijakan new normal justru akan sangat membahayakan. Saya ngeri membayangkannya,” ujar dia lagi.

Sumber: Suarakalbar.co.id

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini