|



Sultan Dicky Pakoe Negara Dengan Pemuda Pancasila Meninjau Pembangunan Istana Baitul Mulkiah

 

Foto: Sultan Dicky Bersama Pengurus Kesultanan Dan Pemuda Pancasila Melihat Pembangunan Istana Baitul Mulkiah

Sanggau.Kapuasrayatoday.com-Sultan Diky Pakoe Negara ditengah- tengah bangunan Istana Baitul Mulkiah Pakoe Negara Sanggau yang masih Tahap Pembangunan 50%, Saat pengecekan beberapa jauh pekerjaan tahap penyelesaian persiapan pembangunan sekitar 3 Sampai 6 bulan lagi,Katanya. Minggu (11/10/2020).


Pada saat di hubungi Wartawan Sultan Pakoe Negara mengatakan pembangunan Istana Baitul Mulkiah harus tepat waktu,Karena istana ini menjadi Objek Wisata Budaya atau Adat juga bisa menjadi pusat aktivitas pemuda dan juga ormas kedepannya, Ucap Sultan.


Mari kita bersatu dan juga bersama-sama membangun Sanggau secara damai,aman, tentram dan sejahtera, pesan sultan paku negara saat meninjau pembangunan Istana Baitul Mulkiah Beringin yang didampingi ketua pemuda Pancasila Suherman, beserta Pengurus dan Anggota PP,juga Pengurus kesultanan Pakoe Negara dan juga para kerabat kesultanan.


Ditengah Pandemi Covid-19 ini sultan berpesan kepada masyarakat Sanggau khususnya untuk menjaga jarak,jaga kesehatan dan juga ikuti protokol kesehatan,karena virus ini bisa terkena siapa saja, tetapi virus ini juga bukan main-main. Masyarakat sanggau wajib menghindari virus yang berbahaya ini, dengan mengikuti pedoman protokol kesehatan.


"Diakhiri dengan doa sultan untuk masyarakat Sanggau agar terhindar dari virus Pandemi Covid-19 Saat mengunjungi pembangunan Istana Baitul Mulkiah Beringin".


Diwaktu yang sama Sultan Diky Pakoe Negara berkunjung ke Markas Pemuda Pancasila dan beliau menceritakan kisah hidupnya saat dari Sanggau dan hidup diIbukota Jakarta setelah menyelesaikan kuliah, Hidup di Jakarta itu keras kawan! Begitulah penggalan kalimat yang terdengar ketika menggambarkan kondisi kehidupan sosial di Jakarta. 


Tak hanya orang dewasa saja yang merasakan sulitnya hidup di Jakarta, saat remaja bahkan bocah ingusan pun ikut memutar otak untuk mencari uang agar bertahan hidup di metropolitan ini, Ucapnya.


Mau tidak mau, suka tidak suka, bisa tidak bisa kondisi itupun tidak bisa dipungkiri. Di tengah gedung bertingkat, rumah mewah, dan mobil berkelas, nyatanya potret kemiskinan masih jelas tergambar di sudut-sudut kota Jakarta.(Cecep)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini