|



Agung Rajali Mewakili SMK PDN Mengikuti Program English Implementasi Tingkat Provinsi Kalimantan Barat

 

             Foto: Agung Rajali Saputra Siswa SMK PDN Sanggau

Sanggau.Kapuasrayatoday.com-Agung Rajali Saputra Mewakili SMK PDN Sanggau dalam kegiatan English Implementasi bagi peserta didik tahun 2020 se-kalimantan Barat, kegiatan ini diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, karena menyadari sangat pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan dan lulusan Vokasi dalam membangun sumber daya manusia.


Pemerintah memberikan dukungan kegiatan peningkatan kualitas dan daya saing calon  lulusan SMK baik dengan pelatihan ataupun sertifikasi agar siswa memiliki kesiapan dan skill yang dibutuhkan saat memasuki dunia kerja. 


Pembagian Kelas/Sesi : Kelas A Kota Pontianak 30 Peserta,Kota Singkawang 15 peserta,kab.Kayong Utara 5 peserta,Kelas B Kab.Landak 15 Peserta,Kab.Melawai 15 peserta,kab.sintang 17 peserta,Kelas C Kab.Bengkayang 12 peserta,Kab.Kubu Raya 28 peserta, Kelas D Kab.Ketapang 11 peserta,Kab.Mempawah 20 peserta,Kab.Sanggau 15 peserta, Kelas E Kab.Kapuas hulu 10 peserta,Kab.Sambas 20 peserta,Kab.Sanggau 10 peserta.


Hal ini juga merupakan salah satu upaya mendorong terwujudnya link and match antara Pendidikan Vokasi dan Dunia Industri/Dunia Kerja. 


Saat dihubungi Awak media Mahatir Mohammad Kepala Sekolah SMK PDN Sanggau salah satu aspek yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar internasional.


Karena Pemerintah melalui Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (DSMK) kembali membuka peluang bagi SMK di seluruh Indonesia untuk memperoleh bantuan sertifikasi internasional melalui program SMK English Challenge 2020—Bantuan Ujian Sertifikasi Internasional Kemampuan Bahasa Inggris dengan TOEIC bagi Siswa SMK. 


Program tersebut telah dilaksanakan sejak tahun 2016 dengan cakupan quota penerima program yang meningkat dari tahun ke tahun. Tuturnya


Tahun ini, pemerintah menyediakan kuota bantuan sebanyak 75,000 tes TOEIC dengan harapan akan lebih banyak siswa SMK di Indonesia yang tersertifikasi secara internasional dan dapat merasakan manfaatnya saat nanti sudah terjun di dunia kerja.


Di tengah pandemi Covid-19, tentunya akan ada tantangan yang harus dihadapi saat implementasi program agar fokus utama terkait kualitas output para lulusan SMK dapat tetap terjaga dan ditingkatkan. 


Penyesuaian di berbagai aspek implementasi akan dilakukan selama program ini berjalan dengan memanfaatkan teknologi Computer Based Test (CBT) dan Distance Learning yang saat ini telah banyak diterapkan oleh institusi pendidikan di Indonesia.


Penyaluran Bantuan Ujian Sertifikasi Internasional TOEIC bagi siswa SMK akan melalui tahap seleksi untuk memastikan bantuan diterima secara tepat sasaran oleh para siswa SMK yang memiliki keunggulan berbahasa Inggris. Program penguatan pembelajaran bagi siswa yang lolos seleksi juga akan ditambahkan di tahun ini.  


Pada tahap ini, siswa akan mengikuti pembelajaran yang akan diberikan dalam bentuk Distance Learning selama 8 sesi dilengkapi dengan materi latihan soal digital.


Kesempatan ini terbuka seluas-luasnya bagi setiap siswa SMK di Indonesia. Dengan memiliki sertifikat internasional TOEIC, maka para lululsan SMK diharapkan dapat meningkatkan mutu dan daya saingnya di pasar kerja global.(Cep)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini