|



Demonstran Perancis Bentrok dengan Polisi

Mobil-mobil terbakar dalam unjuk rasa menentang "RUU Keamanan Global" yang menurut para aktivis akan mempidanakan penyebaran foto wajah polisi dan akan melanggar kebebasan pers di Perancis, Paris, Sabtu 28 November 2020. (foto: VOA)

Kapuasrayatoday.com
- Bentrokan terjadi di Paris, Sabtu (28/11), ketika puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan untuk memprotes undang-undang (UU) keamanan baru. Ketegangan memuncak pasca pemukulan dan pelecehan rasial oleh polisi terhadap seorang laki-laki berkulit hitam.

Beberapa tembakan dilepaskan di Paris, mengeluarkan asap tajam ke udara, sementara para pengunjuk rasa meluapkan kemarahan mereka terhadap UU keamanan yang akan membatasi publikasi wajah polisi.

Sekitar 133 ribu orang berunjuk rasa di 70 kota di seluruh negara itu, termasuk 46 ribu di Paris. Kementerian Dalam Negeri mengatakan unjuk rasa lainnya juga terjadi di Bordeaux, Lille, Montpellier dan Nantes. Namun, perkiraan para penyelenggara lebih besar, yaitu sekitar 500 ribu di seluruh negara itu, termasuk 200 ribu di ibu kota.

Presiden Emmanuel Macron mengatakan pada Jumat (27/11) malam bahwa gambar pemukulan seorang produser musik berkulit hitam, Michel Zecler, oleh beberapa polisi di Paris akhir pekan lalu "memalukan kita." Insiden itu telah menimbulkan keprihatinan mengenai dugaan rasisme sistemik dalam kepolisian.

Kantor Kejaksaan Paris mengatakan empat polisi ditahan untuk diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan. (VOA)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini