-->
    |



Israel Targetkan 2 Juta Warganya Divaksinasi Akhir Januari

Seorang pria lansia menerima vaksinasi Covid-19 dari petugas medis di Ramat Gan, Israel (3/1). (foto: VOA)

Kapuasrayatoday.com
- Israel hari Minggu (3/1) menargetkan dua juta orang sudah divaksinasi dua dosis Covid-19 pada akhir Januari, hal yang digembar-gemborkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu seagai yang tercepat di dunia.

Ketika Netanyahu mendapatkan vaksinasi pertama tanggal 19 Desember lalu, Israel dengan agresif melancarkan program vaksinasi vaksin buatan Amerika-Jerman, Pfizer-BioNTech.

Direktur Jendral Kementerian Kesehatan Israel Hezi Levy mengatakan besarnya rasa antusias warga membuat pihaknya akan melonggarkan laju vaksinasi untuk menambah stok vaksin. Vaksin ini harus diberikan dua kali, dengan selang waktu tiga minggu.

“Kami memperlambat laju vaksinasi suntikan pertama sehingga dapat memiliki stok yang cukup untuk suntikan kedua bagi semua orang yang sudah mendapat suntikan pertama,” ujar Levy pada media KAN.

Tetapi ia menambahkan bahwa sekitar seperlima warga Israel, dimulai dari para petugas medis dan mereka yang berusia di atas 60 tahun, sedianya mendapat kedua suntikan itu pada akhir Januari ini. “Pada akhir Januari kita sedianya sudah memvaksinasi dua juta warga, sebagian besar diantaranya adalah warga lansia,” ujar Levy.

Hingga hari Jumat (1/1) satu juta orang telah mendapat suntikan pertama.

“Kami memecahkan semua rekor,” ujar Netanyahu hari Jumat ketika mengunjungi kota Umm Al Fahm di mana suntikan ke-satu juta dilaporkan telah diberikan pada warga kota itu.

Biro Pusat Statistik Israel dalam pernyataan akhir tahun mengatakan jumlah penduduk Israel mencapai 9,29 juta orang. Angka ini mencakup wilayah Jerusalem Timur, yang dianeksasi Israel tetapi kedaulatannya tidak diakui oleh sebagai besar masyarakat internasional.

Kementerian Kesehatan Israel hari Minggu mengatakan sejak virus corona terdeteksi di negara itu Februari lalu, jumlah warga yang positif terjangkit Covid-19 mencapai 435.866 orang. Sementara hampir 3.400 orang meninggal dunia.

Kementerian Kesehatan itu juga memastikan adanya 18 kasus virus corona varian baru yang ditemukan di Inggris. (VOA)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini