-->
    |

Biden Minta Kongres AS Perpanjang Larangan Pengusiran bagi Penunggak Sewa

Presiden AS Joe Biden berbicara di Gedung Putih, Kamis (29/7).(Foto:VOA)

Kapuasrayatoday.com - Presiden AS Joe Biden meminta Kongres hari Kamis (29/7) untuk memperpanjang moratorium pengusiran untuk melindungi jutaan penyewa tempat tinggal dan keluarga mereka yang akan berakhir minggu ini di tengah meningkatnya infeksi virus corona yang mematikan, kata Gedung Putih.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan bulan lalu tidak akan memperpanjang moratorium pengusiran melewati 31 Juli. CDC tidak segera berkomentar pada hari Kamis.Bulan lalu, Mahkamah Agung AS memberikan suara 5-4 untuk menyetujui tetap berlakunya larangan CDC itu, yang tidak mengijinkan pengusiran penyewa tempat tinggal untuk memerangi penyebaran COVID-19 dan mencegah tunawisma selama pandemi.

“Dalam pandangan saya, otorisasi kongres yang jelas dan spesifik (melalui undang-undang baru) akan diperlukan bagi CDC untuk memperpanjang moratorium melewati 31 Juli,” tulis Hakim Agung Brett Kavanaugh, salah seorang dari lima hakim agung yang menyetujui moratorium tetap berlaku.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan “mengingat penyebaran varian Delta baru-baru ini, termasuk di antara warga Amerika yang kemungkinan besar akan menghadapi pengusiran dan kekurangan vaksinasi, Presiden Biden akan sangat mendukung keputusan CDC untuk memperpanjang moratorium pengusiran ini.”

Biden juga meminta Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan, Departmen Pertanian, dan Departemen Urusan Veteran agar memperpanjang larangan pengusiran masing-masing hingga akhir September, kata Gedung Putih, untuk melindungi warga Amerika yang tinggal di properti keluarga yang diasuransikan secara federal.

Kongres telah mengalokasikan $47 miliar sebagai bantuan federal untuk sewa tempat tinggal, tetapi hanya sebagian kecil dari dana itu yang telah dikeluarkan oleh negara bagian. Asosiasi pemilik apartemen mengatakan mereka memperkirakan $26,6 miliar uang sewa tempat tinggal akan masih belum terbayarkan di atas uang yang dialokasikan oleh Kongres.(VOA) 

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini