Kubu Raya,Kapuasrayatoday.com – Puluhan Karyawan PT Wings yang dipecat secara sepihak oleh Perusahaan itu mendatangi Kantor Manajemen Pergudangan PT Wings yang berada di Jalan Trans Kalimantan Desa Sungai Ambawang Kabupupaten Kubu Raya, Senin ( 20/09/2021).
Kedatangan puluhan mantan karyawan dengan membawa sejumlah poster bertuliskan tuntutan ke Perusahaan pergudangan tentu saja membuat kaget anggota Satuan Pengamanan (Satpam) yang berjaga di pintu masuk Pergudangan tersebut, dan tidak mau membuka pintu masuk.
“Buka, kami mau masuk dan bertemu manajer kami minta kejelasan dan pertanggungjawaban perusahaan,” teriak masa sambil mendorong-dorong pintu gerbang.
Karena didorong massa yang lumayan banyak akhirnya satuan pengamanan (Satpam) Pergudangan PT Wings tak kuasa menahan dan pintu gerbang terbuka.
Puluhan masa tersebut kemudian menuju kantor manajemen PT Wings yang berada didalam bangunan depan pergudangan, lagi-lagi kedatangan massa dihadang oleh Satuan Pengamanan Pergudangan tersebut.
Tentu saja hal itu memancing emosi massa yang menang jumlah dari satuan pengamanan PT Wing tersebut.
“Kami tidak cari rebut, kami hanya ingin bertemu Pak Junaidi orang yang semena-mena memberhentikan kami tanpa kejelasan kesalahan kami,”ujar salah satu massa tersebut.
Akibat peristiwa tersebut nyaris terjadi baku hantam antara massa dan satuan pengamanan, untung saja koordinator lapangan aksi tersebut dapat mencegah emosi warga yang datang.
“Kami datang untuk meminta kejelasan dari pemecatan sepihak warga-warga kami yang bekerja disini, ada sepuluh orang yang menjadi korban PHK sepihak, bukan hanya itu jam kerja di pergudangan ini juga tak manusiawi, terkadang melebihi jam kerja tapi tak ada hitunganya,” ujar Hamid Koordinator lapangan aksi ini.
Hamid yang juga Warga Sungai Ambawang ini mengatakan sebagai warga yang berada disekitar perusahaan tentu berharap dengan adanya perusahaan ini bisa bermanfaat dan bisa memberikan peluang bekerja warga Sungai Ambawang.
“Dulu waktu akan berdiri Perusahaan ini meminta izin lingkungan kepada warga sekitar, tapi setelah beroperasi warga sekitar yang bekerja kemudian di PHK tanpa sebab, tiba-tiba ada SP3 ini harus dijelaskan agar tidak berulang lagi,” ujar Hamid.
Hamid mengatakan ada sekitar 10 orang karyawan yang mengadu nasib mereka yang diputus pekerjaanya tanpa sebab yang jelas, bahkan ada diantaranya yang izin karena mengantar orangtuanya yang sakit ke Rumah sakit kemudian tiba-tiba di PHK sepihak.
“Ini kan tidak manusiawi dan semua ini harus dijelaskan oleh perusahaan kami ingin keberadaan Perusahaan ini bermanfaat bagi masyarakat sekitar bukan malah menjadi masalah,” tegas Hamid.
Sementara itu Yodi, salah satu Karyawan yang di PHK oleh PT Wings mengatakan dirinya bekerja di Perusahaan tersebut cukup lama namun tiba-tiba oleh salah satu manajemen dirinya dinyatakan di PHK.
“Inilah yang membuat saya tidak terima dan saya beserta kawan-kawan yang lain menuntut kejelasan hal ini,” ungakp Yodi.
Hal senada disampaikan Sakur, karyawan yang juga menjadi korban PHK sepihak oleh manajemen PT Wings hanya karena dirinya izin mengantar orang tuanya ke Rumah Sakit.
Selain hal tersebut ada salah satu warga sekitar yang juga ikut aksi tersebut, Ali mengatakan dirinya juga merasa manajemen prerusahaan ini arogan, dirinya sebagai warga di sekitar perusahaan telah berkali-kali melamar kerja namun tidak pernah ada tanggapan jelas.
“Saye nih warga sini bang, saye nak kerje dan melamar resmi berkali-kali tidak pernah ada jawaban, malah orang dari luar yang diterima bekerja disini,” ujar Ali kesal.
Sementara ketika ditemui oleh sejumlah awak media, HRD PT Wings, Suhendra mengatakan tidak ada masalah dengan karyawan hanya ada kesalahfahaman saja dan sedang dalam penyelesaian.
“Tidak ada masalah hanya kesalahanfahaman dan sedang kami selesaikan,” ujarnya. (Tim liputan/red)