|



Maroko: Presiden Jerman Undang Raja untuk Sepakati “Kemitraan Baru’

Kanselir Jerman Olaf Scholz berbicara kepada awak media dalam konferensi pers di Berlin, pada 21 Desember 2021. (Foto:VOA)

Kapuasrayatoday.com - Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier mengundang Raja Maroko Mohammed VI untuk berkunjung guna memperbaiki krisis diplomatik yang membekukan hubungan kedua negara, kata pemerintahan Maroko dalam pernyataan yang diumumkan di ibu kota Maroko, Rabat, pada Rabu (5/1).

Kepala negara itu mengirim pesan yang mengundang Raja Maroko untuk melakukan "kunjungan kenegaraan ke Jerman" untuk "menandatangani kemitraan baru antara kedua negara," kata kabinet kerajaan dalam sebuah pernyataan.Pesan itu mengikuti pemulihan hubungan antara kedua negara baru-baru ini. Kementerian luar negeri Maroko mengumumkan bulan lalu bahwa kerajaan "menghargai langkah konstruktif" yang diambil pemerintah baru Jerman Olaf Scholz.

Scholz menjadi kanselir baru Jerman pada 8 Desember 2021. Beberapa hari kemudian kementerian luar negeri Jerman menyebut Maroko sebagai "penghubung penting antara wilayah Utara dan Selatan, secara politik, budaya, dan ekonomi".

Maroko pada Maret lalu menyatakan penangguhan kontak dengan kedutaan Jerman di kerajaan di Afrika Utara itu karena "kesalahpahaman yang mendalam" terkait "masalah mendasar bagi Maroko". Pada Mei lalu, Maroko mengumumkan penarikan duta besarnya untuk berkonsultasi dan menuduh Jerman telah mengambil "tindakan bermusuhan" yang tidak dijelaskan.Kritik Jerman atas pengakuan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait kedaulatan Maroko atas wilayah Sahara Barat yang disengketakan menjadi salah satu titik gesekan yang nyata.

Namun Jerman juga mengatakan sikapnya mengenai status Sahara Barat tidak berubah selama beberapa dekade.

Maroko menguasai sebagian besar Sahara Barat, yang dinilai sebagai wilayahnya sendiri. Maroko berperang selama 15 tahun dengan gerakan kemerdekaan Front Polisario setelah Spanyol menarik diri dari bekas wilayah jajahannya itu pada tahun 1975.

Kesepakatan gencatan senjata yang dipantau PBB menghasilkan sebuah referendum, tetapi Maroko sejak itu menolak pemungutan suara yang mencakup kemerdekaan sebagai suatu pilihan. Kerajaan itu hanya menawarkan otonomi terbatasKetegangan di kawasan itu semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Polisario mengatakan akan meningkatkan operasi militer, dan memutus hubungan diplomatik antara Maroko dan Aljazair, pendukung utama Polisario.

Pada Desember tahun lalu, Maroko memperbarui hubungan resmi dengan Israel sementara Washington mengakui kedaulatan Rabat atas Sahara Barat, satu dari rangkaian kesepakatan normalisasi yang ditengahi oleh pemerintahan Trump.

Secara umum Maroko memiliki hubungan baik dengan Jerman, yang memberi bantuan keuangan dalam jumlah besar. Jerman adalah salah satu mitra dagang utama Maroko.(VOA)








Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini