|



Alas Kaki Terilhami Budaya Beri Lapangan Kerja untuk Warga Yordania Berpenghasilan Rendah

Farah Ajlouni, duduk bersama Bothaina Alayan, penjahit yang bekerja untuk "Gioia" usaha sosial yang didirikannya di Amman, Yordania, 10 Maret 2022. Gambar diambil 10 Maret 2022. (Foto:VOA)

Kapuasrayatoday.com - Setelah menghabiskan banyak waktu dalam 10 tahun pekerjaannya sebagai reporter lapangan, yang antara lain meliput masyarakat berpendapatan rendah, Farah Ajlouni bertemu banyak orang yang memiliki bakat seni namun memiliki keterbatasan sarana untuk menambah pendapatan.

Ini kemudian mengilhaminya untuk membentuk Gioia, sebuah usaha sosial yang memproduksi alas kaki kasual yang terinspirasi budaya, yang dapat membantu masyarakat lokal menjangkau pasar internasional. Ajlouni mengatakan,“Kami menghidupkan kembali khususnya kerajinan sepatu dan sulam tangan, untuk menciptakan lapangan kerja di sektor ini.”Ajlouni berfokus pada alas kaki karena produk ini mudah dikirim. Ia mengawali proyek ini dari rumahnya di Amman, Yordania, pada tahun 2018 dan kemudian meluaskan bengkel kerjanya dua tahun kemudian dengan dukungan dari Komisi Eropa.

Dengan tujuan melestarikan warisan budaya sambil beradaptasi pada tren fesyen terbaru, desain Gioia mencakup sulaman tradisional, kaligrafi dan seni yang dimasukkan ke desain sepatu atau alas kaki kontemporer.Yasmin Khatib yang menjadi desainer di Gioia mengatakan,“Semua orang terbiasa melihat sulaman tradisional seperti yang dikenal leluhur kami. Kami ingin memperkenalkan sesuatu yang baru, sesuatu yang orang melihatnya sebagai warisan budaya tetapi pada saat bersamaan kontemporer, sesuatu yang unik yang tidak dapat Anda temukan di tempat lainnya di pasar.”

Gioia sekarang ini mempekerjakan 12 orang Yordania dan 13 lainnya sedang dilatih untuk mengembangkan tim tersebut. Pendiri Gioia, Ajlouni, mengemukakan, “Kami ingin melatih lebih banyak perempuan pada masa mendatang agar mereka dapat mulai bekerja dengan kami untuk menghasilkan lebih banyak lagi, dan karena prototipe yang kami ciptakan di Yordania berhasil, kami ingin menerapkannya di negara-negara lain di Timur Tengah dan mudah-mudahan dunia pada tahap berikutnya.”Bothaina Alayan, ibu rumah tangga berusia 43 tahun dan memiliki tiga anak, adalah salah seorang penerima manfaat proyek tersebut. Ia mengatakan proyek ini memberi kesempatan yang baik bagi kaum perempuan yang tidak dapat bekerja di sektor formal karena memiliki tanggung jawab merawat anak.

“Jika permintaan produk meningkat, kami mendapat keuntungan finansial. Kapan pun kami menyelesaikan suatu produk, kami menciptakan lagi produk baru. Jelas bahwa pekerjaan bertambah dan ini membantu kami. Ini meningkatkan pendapatan kami,” jelasnya.

Seratus tiga puluh pasang sepatu dijual dalam seri koleksi sebelumnya dan 500 lainnya akan ditawarkan dalam koleksi mendatang. Sepasang sepatu dijual dengan harga mulai dari $60 dan 90 persen produk Gioia dijual di pasar internasional.(VOA)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini