 |
| Pasukan keamanan Ethiopia melakukan penjagaan di wilayah Oromia, Ethiopia (foto: VOA) |
Kapuasrayatoday.com - Kelompok bersenjata menewaskan sedikitnya 42 orang di wilayah Oromia, Ethiopia, kata dua warga yang menguburkan mayat-mayat di kuburan massal, Jumat (2/9). Ini merupakan pembunuhan terbaru di wilayah terpadat di negara itu di mana meningkatnya kekerasan telah menewaskan ratusan orang.
Warga mengatakan, serangan terbaru oleh kelompok bersenjata terhadap penduduk setempat terjadi Selasa, di distrik Amuru, sekitar 370 kilometer barat ibu kota Addis Ababa.
Mereka mengatakan semua korban adalah etnis Oromo dan menggambarkan penyerang sebagai anggota milisi sukarela yang dikenal sebagai Fano, sebagian besar dari etnis Amhara.
Bentrokan antara Oromo dan Amhara, dua kelompok etnis terbesar di Ethiopia, telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Oromia telah mengalami kekerasan selama bertahun-tahun di tengah tuduhan pemerintah federal di Addis Ababa mengabaikan situasi tersebut.
Etnis Oromo mencakup sepertiga dari total populasi Ethiopia sekitar 110 juta jiwa.
Seorang warga, yang berbicara kepada Reuters melalui telepon tetapi meminta agar tidak disebutkan namanya, mengatakan penduduk setempat telah mengubur 22 orang di satu tempat, 15 di tempat lain, dan lima di tempat ketiga.
Warga kedua mengatakan ia mengumpulkan daftar 46 orang yang tewas.
Kedua penduduk itu mengatakan para penyerang, membawa senapan dan berjumlah antara 150-200 laki-laki, berbahasa Amharik dan mengenakan seragam campuran.
aik juru bicara pemerintah daerah Amhara maupun Oromia tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar. (VOA)