Sekadau,Kapuasrayatoday.com - Bupati Sekadau Aron S H, menghadiri acara deklarasi Open Defecation Free (ODF) di Desa Tapang Semadak kecamatan Sekadau Hilir Rabu (25/6) 2025.
Kepada Desa Tapang Semadak Marsianus Marsiadi dalam laporannya menyebutkan, untuk bisa sampai pada ODF hari ini, kami telah melalui proses yang sangat panjang dan bertahap selama tiga tahun kata kades.
Tahun 2023 kami membangun 30 unit WC, tahun 2024 40 Unit dan tahun 2025 ada 25 unit. Ini semua di bangung mengunakan Dana Desa (DD) terang Kades. Selain itu, kami juga terhambat oleh infrastruktrur yang belum memadai. Karena ada salah satu dusun di desa kami yang masih sulit di jangkau dengan kendaraan roda 4. Sehinga untuk mengantar marerial kami mengalami kesulitan terang kades. Tapi dengan semangat yang kuat hari ini bisa kita laksanakan ODF ujar Kades.
Dalam arahannya Aron mengatakan ODF merupakan langkah besar untuk mengubah perilaku manusia. Namun untuk bisa mengubah perilaku tersebut kita membutuhkan proses yang panjang. Karena salah satu faktor penyebabnya adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi lingkungan yang sehat.
ODF lanjut Aron sudah kita programkan sejak tiga tahun lalu, sehinga kita bisa menurunkan angka stunting menjadi 12 persen dan menjadikan kabupaten Sekadau sebagai kabupaten yang penurunan angka stunting tertinggi se-Indonesia. Namun kerana ada kriteria tambahan, angka stunting kita naik 2 persen. Tapi masih tetap rendah dari capaian nasional
"Meski ada penambahan kriteria, dan naik 2 persen, namun kabupaten Sekadau masih tetap menjadi kabupaten dengan penurunan angka stuntingnya tertingj ae-Indonesia" ucap Aron. Dan ini merupakan hasil kerja keras kita semua sambungnya.
Ditempat yang sama, Kepala dinas Kesehatan PP.dan KB kabupaten Sekadau Henry Alpius dalam laporannya menyebutkan,derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu ; Lingkungan (40%) perilaku (30%), pelayanan kesehatan (20%) dan faktor kerurunan (10%). Untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, maka setiap rumah tangga harus memenuhi unsur sanitasi dasar seperti; tidak buang air besar sembarangan, memiliki WC di rumah, cuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, pengolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengaman sampah,dan pengamanan limbah rumah tangga kata Alpius.
Kedepan kata Hendry, setiap masyarakat yang akan membangun rumah baru wajib memiliki WC.
Kabupaten Sekadau kata Henry merupakan satu-satunya kabupaten di kalbar yang terbebas dari tiga penyakit yaitu Prabusia, Malaria, dan Kusta kata Henry. Di kecamatan sekadau hilir sambung Henry masih tersisa 4 desa yang belum melaksanakan ODF yaitu Engkersik, Mungguk, Seberang Kapuas dan Sungai Ringin. Namun dalam waktu dekat, desa Seberang Kapuas dan desa Engkersik akan deklarasi ODF terang Henry..
Berdasarkan data terbaru, dikabupaten Sekadau jumlah desa ODF ada 83 dari 94 desa dengan persentase sebesar 91 persen.. sedangkan akses sanitasin/jamban sehat sudah mencapai 96.3 persen.
Sebagai bentuk komitmen pemerintah Daerah kabupaten Sekadau untuk mendukung kegiatan STBM telah dituangkan dalam Perbup nomor 51 tahun 2017 tentang "Gerakan Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat". dan Perbup.nomor 36 tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi.
Pada saat deklarasi ODF, Dinas Kesehatan PP dan KB kabupaten Sekadau juga melaksanakan pengobatan gratis dan pembagian susu untuk ibu hamil dan anak - anak.
Kegiatan tersebut juga di hadiri sejumlah kepala SKPD dilingkungan Pemkab Sekadau antara lain, Kadis Lingkungan Hidup Apeng Petrus, Asisten II Sekretaris Daerah Drs. Sandae, Kades Kesehatan PP dan KB Henry Aloius, Forkopincam kecamatan Sekadau Hilir, kepala desa dan ketua BPD desa se-kecamatan Sekadau Hilir beserta seluruh jajarannya, serta tamu undangan lainnya.(Sdr/*)