|



Pasien dan Petugas Medis Covid-19 Hadapi Peningkatan Kekerasan

Seorang petugas mengenakan alat pelindung diri membantu menyemprotkan konvoi truk Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan PBB yang membawa bantuan ke wilayah Donetsk, Ukraina, di tengah pandemi virus corona, 3 April 2020. (foto: VOA)
Kapuasrayatoday.com - Komite Palang Merah Internasional (International Committee of the Red Cross/ICRC), Rabu (19/8), melaporkan adanya sejumlah besar kasus kekerasan terhadap pasien virus corona dan petugas medis yang merawat mereka.

ICRC mencatat ada sebanyak 611 tindak kekerasan di 40 negara antara Februari, ketika pandemi mulai merebak, sampai Juli. Namun, diyakini jumlah kasus itu sebenarnya jauh lebih tinggi.

Banyak kasus terjadi di Afghanistan, Filipina, dan Kolombia.
“Krisis ini membahayakan para pekerja kesehatan sewaktu mereka sangat dibutuhkan,” kata Maciej Polkowski, kepala inisiatif Perawatan Kesehatan dalam Bahaya ICRC, dalam sebuah pernyataan.

Insiden itu termasuk serangan fisik, cercaan, dan ancaman-ancaman serta perlakuan diskriminasi yang nyata.

ICRC menjelaskan, serangan itu berdasar pada rasa takut. Orang-orang yang takut sakit, sedih karena kematian anggota keluarga atau teman, dan marah karena tidak bisa melakukan pemakaman yang layak.

Paus Fransiskus, Rabu (19/8), mengatakan, amat "menyedihkan" jika negara-negara kaya diutamakan mendapat vaksin ketika vaksin virus corona yang manjur sudah tersedia.

Paus menambahkan, akan "memalukan" jika semua bantuan ekonomi terkait Covid-19 akhirnya hanya untuk membantu industri yang kemudian tidak menolong kelompok miskin dan merusak lingkungan. (VOA)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini