Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Perindo Kecamatan Belitang hilir kabupaten Sekadau Aleksander menyatakan mundur dari kepengurusan DPC Partai Perindo.
Mundurnya Alek dari kepengurusan partai Persatuan Indonesia (Perindo) bukan tanpa alasan, karna Alek merasa partai yang semula ia bangakan, kini sudah menghianati dirinya.
"Saya merasa telah di khianati oleh partai Perindo, pasalnya bakal calon yang kami usulkan dari bawah, di ganti oleh pengurus pusat," kata Aleksander kepada media ini Kamis, (3/9) 2020 di Sekadau.
Menurut Alek, sebagai pengurus partai yang berada di tingkat kecamatan, harusnya pengurus pusat mendengar suara dari pengurus di berbagai tingkatan, tentang siapa yang harus diusung di Pilkada.
"Logikanya, pengurus pusat ketika hendak mengusung salah satu kandidat yang akan di jogakan dalam Pilkada, harus mendengarkan aspirasi dari bawah, siapa yang layak di usung untuk maju di Pilkada,"kata Alek.
Karna sambung dia, siapapun yang diusung partai harus mau membesarkan partai yang mereka tumpangi, sebagai perahu untuk maju di Pilkada. Semua itu, demi masa depan partai di daerah.
Tapi, kata dia lagi, kalau daerah dan pusat sudah tidak singkron, belah pengurus partainya sendiri. Ini sudah tidak beres, artinya ada keretakan didalam parpol itu sendiri.
"Ini yang sangat saya sayangi, harusnya pengurus pusat lebih mendengar ketua dari pada pengurus lainya,"kata Alek.
Di komfirmasi ketua DPD Perindo kabupaten Sekadau Hendro mengatakan, dirinya sudah menerima surat pengunduran diri saudara Aleksander sebagai ketua DPC kecamatan Belitang.
Kita juga tidak bisa memaksa orang untuk bertahan di partai. Karna, itu hak masing-masing orang.
"Pengunduran saudara Aleksander sebagai ketua DPC kecamatan Belitang hilir, sudah kita terima. Prinsipnya hak seseorang mau mundur atau tetap jadi pengurus, itu hak pribadi dan kita tidak bisa memaksa kehendak kita kepada orang lain" kata Hendro.
Penulis. Sudarno