|



Wabup Aloysius Membuka Kegiatan Bimtek Pengukuran Dan Pemetaan Kadesteral

SEKADAU,Kapuasrayatoday.com - Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Sekadau pada Senin (19/8) 2019  menggelar bimbingan teknis pengukuran dan pemetaan kadasteral.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Mess Pemda jalan Merdeka Barat Sekadai dan diikuti sejumlah instansi pemerintah dikabupaten Sekadau dan para Camat.

Sebagai Narahubung kegiatan,adalah dari BPN Provinsi Kalbar dan BPN Kabupaten Sekadau.

Wakil Bupati Sekadau, Aloysius dalam sambutannya mengatakan bimtek tersebut merupakan langkah yang baik untuk mewujudkan tertib aset milik Pemkab Sekadau.

"Jumlah aset berupa tanah milik Pemkab Sekadau total 1.009 bidang. Yang sudah masuk dalam KIB A berjumlah 898 bidang, sedangkan 111 bidang belum," kata Wabup saat membuka kegiatan tersebut.

Jumlah aset tanah milik Pemkab Sekadau yang sudah diajukan pensertifikatan sejak tahun 2011 berjumlah 443 persil.


Sampai bulan Juli 2019, baru 301 persil yang sudah terbit. Sementara 142 persil masih dalam proses.

"Yang belum didaftarkan sebanyak 265 bidang," ujar Wabup.

Melalui kegiatan tersebut, diharapkan tiap-tiap instansi dapat melakukan pra pengukuran aset tanah masing-masing. Dengan demikian, proses pengajuan penerbitan sertifikat ke BPN Sekadau bisa lebih cepat harap Wabup.

"Karena tenaga pengukuran di BPN Sekadau terbatas. Belum lagi dengan adanya program nasional seperti PTSL, hal ini cukup menyita waktu. Melalui bimtek ini diharapkan peserta dapat menguasai ilmu pengukuran lahan. Untuk selanjutnya membuat pra pengukuran pada aset masing-masing untuk pengajuan sertifikat ke BPN," pesan Wabup.

Kepala Dinas Perkimtan Kabupaten Sekadau, Yoseph Yustinus mengatakan bimtek akan berlangsung mulai tanggal 19 hingga 30 Agustus 2019.

"Sehingga nanti peserta dapat memahami metode pengukuran aset tanah dan menindaklanjuti dengan melakukan pra ukur aset masing-masing," ujar Yoseph.

Dari sekian banyak aset tanah milik Pemkab Sekadau, Yoseph mengakui masih ada beberapa diantaranya yang dalam sengketa meskipun tidak banyak.

Salah satu contohnya aset bekas lahan bangunan pemerintah seperti sekolah. Namun kita berupaya menyelesaikan sengketa dengan baik,pungkas Yoseph.


Penulis.    Sudarno
Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini