|



Kabut Tebal Selimuti Bumi Lawang kuari, Ini Himbauan Kepala BPBD

Matius Jon,Kepala BPBD Sekadau
Sekadau,Kapuasrayatoday.com -
Berdasarkan hasil pantauan BMKG pertanggal 14 September 2019, jumlah hotspot di wililayah kabupaten Sekadau teridentifikasi 5 hotspot,sedangkan pada tanggal 15 September terjadi penurunan jumlah Hotspot menjadi 4 titik namun tidak dijelaskan secara rinci letak titik hotspotnya.

Dari data yang dikeluarkan BMKG Provinsi Kalimantan Barat pada  Minggu (15/9) pukul 17.00 Wiba secara keseluruhan jumlah Hotspot dikalbar sebanyak 403 titik.Dari jumlah tersebut, terbanyak terdapat dikabupaten Ketapang 262 titik dan Kayong Utara 25 titik.


Pada tabel yang sama, jumlah Hotspot dikabupaten Sekadau terdapat 4 titik Hotspot. Sementara dari data yang dikeluarkan oleh BMKG pertanggal 10 September 2019 terdapat 3 titik Hotspot dan teridentifikasi berada pada wilayah korporasi masing-masing  PT.Rimbunan Hijau Jaya 1 titik, PT.Multi Prima Entakai 1 titk,  dan PT.Agro Andalan 1 titik.


Meskipun titik api yang ada diwilayah kabepaten Sekadau tergolong minim, namun kabut asap tetap tebal.masalah tersebut menurut Matius Jon, hanya karna hujan belum turun, asap yang terakumulasi selama beberapa pekan ini hanya bisa terurai (hilang) jika diguyur dengan butiran air hujan kata Jon.

Terkait hal tersebut, Matius Jon dihubungi Kapuasrayatoday.com minggu (15/9) sore mengingatkan, beberapa  hal, berikut petikan himbauan kepala pelaksana BPBD kabupaten Sekadau.

Terkait dengan musim kemarau dan kekeringan yang melanda bumi lawang kuari dia meminta, dan mengimbau 1.kepada  segenap masyarakat berhati hati dengan api, jangan membakar sembarangan yang dapat menyebabkan merembetnya api.
2. Waspada terhadap ancaman penyakit, seperti ISPA dan muntaber karna stok air bersih sudah mulai kering;
3. Bagi yang lahannya sudah siap ditanam, lakukan aktifitas sebagaimana lazimnya, sambil berharap hujan akan segera turun;
4. Bagi yang ladangnya belum dibakar, kami mengingatkan agar jangan melakukan pembakaran ladang pada saat sekarang dimana kondisi lahan masih sangat kering sehingga api mudah menjalar kemana-mana.

Penulis.    Sudarno
Editor.       Tim Redaksi
Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini