|



Potret Bocah Selamat dari Banjir Bandang Masamba, Ekspresinya Jadi Sorotan

Bocah perempuan korban banjir bandang Luwu diselamatkan warga. (foto: Suara.com)
Sulawesi Selatan - Seorang bocah perempuan berhasil diselamatkan tim SAR saat terjadi banjir bandang di Masamba, Sulawesi Selatan. Bocah itu tidak menangis meski baru ditemukan regu penyelamat beberapa jam usai bencana menerjang.

Dalam sebuah video yang beredar di sosial media, bocah itu berhasil ditemukan oleh petugas ketika hari sudah petang.

Ia digendong oleh seorang petugas karena jalanan dipenuhi oleh lumpur setinggi pinggang orang dewasa.

Bocah itu hanya menatap polos situasi di sekelilingnya yang gelap gulita karena listrik padam pasca diterjang banjir bandang.
"Tidak nangis nak, pintar, pintar. Kasihan," kata seseorang yang merekam video itu.

"Ini yang dicari kan? Tidur tadi ditinggalkan, kasihan," kata petugas yang menggendong bocah perempuan itu.

Menyadur dari Makassar.terkini.id -jaringan Suara.com, dalam sebuah video pencarian korban banjir bandang di Luwu, para warga mendengar suara teriakan bocah memanggil-manggil "mama".

Warga pun terus mencari sumber suara itu hingga ditemukanlah bocak tersebut.
Bocah itu hanya diam dan tidak menangis.

"Di situmi nak (di situ dulu nak), jangan bergerak," teriak salah seorang tim penyelamat.

Begitu bocah itu dipertemukan oleh orang tuanga, air mata seketika menghiasi wajah seorang wanita yang diduga adalah sang ibu.

"Kutolongki tadi nak, tapi nda sempat kugendong karena masukmi air (Aku mau selamatkan kamu nak, tapi tidak sempat karena air sudah masuk -red)," ucap wanita itu.

Warganet yang melihat video penyelamatan bocah perempuan itu tak kuasa menahan haru.
"Paling tidak bisa saya lihat begini," kata warganet.

"Malah saya yang nangis," imbuh warganet lain.

"Ekspresi truma itu min bkan tenang," kata warganet mengomentari video yang diunggah akun Instagram @makassar_iinfo.

Banjir bandang menerjang wilayah Masamba, Luwu Utara pada Senin (13/7/2020). Berdasarkan laporan Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB, bencana ini menelan setidaknya 30 korban jiwa dan ribuan warga Lutra harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Banjir bandang yang merendam enam kecamatan di Lutra tersebut juga membuat sebagian ruas jalan trans Sulawesi ditutup atau tertutup material lumpur.

Adapun kondisi terparah dengan lumpur setinggi lebih dari satu meter terjadi di wilayah Radda dan Masamba.


Sumber: Suara.com

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini