|



Balai Pengelolaan DASHL Kapuas Kalimantan Barat Tanam 2.020 Mangrove di Mempawah

Penanaman 2.020 bibit mangrove oleh Badan Pengelola DASHL Kapuas Kalbar di Taman Wisata Mangrove Keramat Kepiting Kelurahan Pasir Wan Salim, Mempawah Timur. (foto: Suara Kalbar)
Kapuasrayatoday.com - Sebanyak 2.020 mangrove ditanam di Taman Wisata Keramat Kepiting Kelurahan Pasir Wan Salim, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Sabtu (08/08/2020) pagi.

Penanaman ini merupakan rangkaian peringatan Hari Mangrove Sedunia dan Gerakan Penghijauan Lingkungan di wilayah kerja Balai Pengelolaan DASHL Kalimantan Barat, sekaligus untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia.

Tampak hadir, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalbar, Adi Yani, serta sejumlah para pejabat di lingkungan Pemprov dan BPDASHL Kalbar, pejabat Pemkab Mempawah, Yayasan Mempawah Mangrove Conservation dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Keramat Kepiting Kelurahan Pasir Wan Salim.

Lurah Pasir Wan Salim, Tusiran, didampingi Ketua Pokdarwis, Sarbaini, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalbar dan Badan Pengelola DASHL Kalbar yang telah menetapkan Kelurahan Pasir Wan Salim sebagai Pusat Peringatan Hari Mangrove Sedunia.
“Ini merupakan penghargaan besar yang diberikan kepada masyarakat Kelurahan Pasir Wan Salim dan Kabupaten Mempawah. Kami berharap, ini merupakan awal yang baik bagi Pokdarwis kami untuk mengembangkan Taman Wisata Mangrove Keramat Kepiting,” ungkap Tusiran.

Dalam kegiatan ini, tambah Tusiran, Badan Pengelolaan DASHL Kapuas Kalbar memberikan bantuan 2.020 bibit mangrove untuk ditanami. Ditandai dengan penanaman secara serentak dipimpin oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kalbar, Adi Yani.

Terkait status lahan, ia mengatakan, saat ini proses pinjam pakai dengan Pemerintah Kabupaten Mempawah tengah berjalan. Ia memperkirakan, dari lima hektar lahan yang diajukan dalam proposal Pokdarwis Keramat Kepiting, yang disetujui oleh Pemkab Mempawah untuk pemanfaatan konservasi adalah sekitar tiga hektar.

“Jika nanti sudah disetujui, maka Pokdarwis akan melakukan penataan lingkungan, penanaman mangrove dan ke depannya bisa menjadi taman wisata. Jadi kita masih menunggu persetujuan dan arahan dari Pemkab Mempawah,” jelasnya.

Pun demikian, Tusiran mengatakan, Pokdarwis saat ini mulai merintis pengelolaan kawasan itu menjadi taman wisata dengan membangun jembatan di jalur masuk, jalan-jalan/gertak kayu, pemasangan tempat pembuangan sampah, tempat duduk kayu dan merapikan lahan di sekitarnya.

“Sudah lumayan juga pengunjung yang datang. Ini merupakan bukti masyarakat sangat menyukai wisata mangrove. Semoga semua program yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik, tentu kami perlu dukungan Pemprov Kalbar, BPDASHL Kalbar, Pemkab Mempawah, DPRD dan seluruh masyarakat,” tutupnya. (Suara Kalbar)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini