|



Pasukan Tigray: Serangan Udara Ethiopia Hantam Ibu Kota Mekelle

Kota Mekele di Ethiopia tampak terlihat dari lubang bekas peluru pada kaca dari Rumah Sakit Ayder Referral di wilayah Tigray, yang terletak di sebelah utara Ethiopia, pada 6 Mei 2021. (Foto:VOA)


Kapusarayatoday.com - Pasukan di kawasan Tigray, Ethiopia, pada Senin (18/10) mengatakan pemerintah Ethiopia telah melancarkan serangan udara di ibu kota Mekelle.

Pemboman itu juga dilaporkan oleh warga dan para pekerja bantuan kemanusiaan di Tigray. Namun pemerintah Ethiopia membantah klaim tersebut, sementara PBB mengatakan sedang menyelidiki laporan tentang serangan utara itu.

“Kami sangat prihatin dengan potensi dampak serangan itu terhadap warga sipil,” ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric.Secara terpisah juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price mengatakan Amerika juga sedang menyelidiki serangan udara yang dilaporkan itu. “Kami, secara umum, tetap sangat prihatin dengan apa yang telah (menyebabkan) meningkatnya kekerasan di Tigray dalam beberapa waktu ini,” ujarnya.

Kantor berita Perancis AFP, mengutip seorang pejabat rumah sakit di Mekelle, melaporkan bahwa sedikitnya tiga orang tewas dalam serangan udara pada Senin itu. Beberapa saksi mata mengatakan salah satu serangan udara terjadi di dekat area pasar. Hampir tidak mungkin mengkonfirmasi laporan itu karena jalur komunikasi di wilayah tersebut terputus.

Juru biara pemerintah Ethiopia, Legesse Tulu, membantah bahwa pemerintah telah melancarkan serangan apapun terhadap Mekelle.

Mekelle belum pernah mengalami pertempuran besar sejak Juni lalu ketika pasukan Tigray menguasai kembali sebagian besar wilayah dan pasukan Ethiopia ditarik. Setelah itu konflik terus meluas ke wilayah tetangga, yaitu Amhara dan Afar.

Pasukan Tigray pekan lalu mengatakan militer Ethiopia telah melancarkan serangan darat untuk mendorong mereka keluar dari Amhara.

Pemerintah federal Ethiopia telah terlibat dalam konflik bersenjata dengan pejuang di wilayah utara Tigray itu selama hampir satu tahun.

Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed ketika mengirim pasukan ke Tigray pada November 2020 lalu mengatakan langkah itu untuk menanggapi serangan terhadap kamp-kamp tentara federal oleh pasukan yang setia pada Front Pembebasan Rakyat Tigray.

PBB mengatakan pertempuran itu telah menewaskan ribuan orang dan membuat ratusan ribu lainnya berada dalam bahaya kelaparan akut.(VOA)






Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini