|



HIPMI Kalbar Dukung Program Gerai Samer Pemkab Sanggau

Sanggau,Kapuasrayatoday.com 
Senada dengan program pemerintah tentang Percepatan Ekonomi Nasional (PEN), Kabupaten Sanggau mencoba mendukung program tersebut dengan websitenya www.geraisamer.com dan Gerai untuk UMKM yang terletak di Pasar Jarai depan Terminal Bus. 

Semua produk UMKM yang ada di Kabupaten Sanggau boleh dititipkan disini. Memang semenjak pandemi, eksistensi dan produktivitasnya sangat jauh menurun. Namun dengan pengelola baru, pelan2 gerai mulai aktif kembali.

Dalam UU no 11 tahun 2021 ttg Omnibuslaw, peraturan turunannya mengkategorikan Usaha Mikro asetnya sampai dengan satu myliar rupiah. Akibatnya data UMKM hampir semua usaha masuk kategori mikro atau kecil. Hal ini yang dinilai oleh daerah diluar pulau Jawa menjadi rancu. 

"Padahal kita ketahui, program UMKM kan naik kelas. Apabila seperti itu kategorinya, kapan naik kelasnya" kata narasumber yang tidak mau disebut namanya.

HIPMI sebagai organisasi independen non partisan yang terdiri dari para pengusaha muda yang bergerak di bidang perekonomian, mengunjungi Gerai Samer untuk berkoordinasi dengan pembina Gerai yang berasal dari Bidang Perindustrian Disperindagkop dan UM Kabupaten Sanggau, hari Senin tgl 14 Februari 2022. Organisasi yang didirikan pada tanggal 10 Juni 1972 ini, ingin bekerja sama untuk mendukung UMKM Kab.Sanggau biar lebih dikenal lagi di kancah yang lebih luas.

Bersama Media Online, Pengurus HIPMI, para UMKM dan Pembina dibahas bagaimana strategi meningkatkan pasar UMKM melalui rekanan dan digital sambil menikmati kopi dan aneka pecel di Gerai Samer.

'Sekarang kita dapat menentukan sendiri kelas usaha yang kita jalankan dengan merujuk pada peraturan kelas UMKM melalui perizinan OSS" tutur Kabid Perindustrian yang biasa disapa Pak Presiden IKM. 

Lanjutnya, banyak orang kenal UMKM tapi sebenarnya tidak faham apa itu UMKM. Makanya kita setuju kalo dibuat kegiatan kolaborasi dengan HIPMI.

HIPMI Kalbar sendiri dengan format baru akan menekankan pada pengembangan UMKM sebagai fondasi ekonomi masyarakat. "Kita sekarang benar-benar jiwa muda makanya kita atensinya ke UMKM yang bisa menyasar pelaku usaha kreatif dan muda. Jadi kita bantu mereka, supaya anak muda sudah punya jiwa enterpreneur sejak dini" terang Ronald pengurus HIPMI yang hadir bersama Bapak Herwan.

Disampaikan juga bahwa pengurus HIPMI sekarang sudah buka mata terhadap UMKM. "Ketua kita di Kalbar bukan cari keuntungan di organisasi tapi cari peluang untuk orang yang mau maju" begitu tambahnya.  
Juga disampaikan oleh Echa begitu sapaannya yang juga bendahara HIPMI tentang pentingnya kolaborasi. "Batik Samer kan salah satu kebanggaan kita orang Sanggau, kita mau kita jadi promotornya. Bahkan produk lain pun banyak yang masih bisa digarap"pungkasnya. 

"Ide gerai nih udah bagus nanti tinggal kita dukung lagi pakai konsep yang lain kayak modern market atau fresh mart. Soalnya selain market place, market offline itu juga kenceng income-nya" tambahnya.
Meskipun data UMKM saat ini masih sangat membingungkan karena tiap2 instansi memiliki pendekatan yang berbeda-beda. 
Dalam diskusi juga mendengar masukan dari pelaku usaha mikro.

"Semua usaha itu memang bisa masuk kategori UMKM cuma kan seharusnya Pemerintah Pusat punya benang merah terhadap klasifikasi dan modelnya. Dak bisa hanya melalui pendekatan legalitas dan investasi. Lha kalo ada bantuan, UMKM yang sifatnya nomaden atau mobile gimana. Padahal itu yang kasihan" kata seorang pelaku usaha IKMers.

Dengan hasil Sensus Ekonomi BPS 2016, diketahui bahwa jumlah UMK adalah 26.263.649 unit sementara jumlah UMB adalah 447.352 unit, masih sangat mentah dan makro sehingga masih jauh bisa dijadikan bahan keputusan untuk membantu UMKM. 

Pola Sanggau dengan pendekatan data riil bisa memotret wajah UMKM di Kab. Sanggau. Platform geraisamer.com adalah market place yang dibuat pemerintah untuk memfasilitasi IKM. 

"Kita gak muluk-muluk kok harapannya soalnya idenya kan berawal dari ide sederhana dan suka berinovasi aja"tutur Pak Roy. Dasar dari membuat sesuatu harus dari analisa problem solving jadi bisa tepat sasaran. Kan gampang bikin yang gitu. Alat analisa banyak kok tinggal kita bisa gak menggunakannya" tambahnya sambil tersenyum.

Sudah ada beberapa produk yang bisa diakses semenjak operatornya aktif kembali seperti Jam Kulit Kapuak, madu, lempok, bawang dayak, tempe super, Bakso Borneo food, aneka keripik, keranjang rotan, sengkalan belian, rompi, manik-manik, T-Shirt dan tentu saja Batik Samer. (Cep)
Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini