|



Mengenal Proses Pembuatan Dodol Durian Pak Ale

 


Sekadau,Kapuasrayatoday.com - 

Dodol : Dodol.adalah jenis makanan cemilan yang memiliki citarasa yang khas sesuai dengan bahan dasar pembuatannya. Dodol nanas misyalnya, sudah barang tentu terbuat dari buah nenas dan memiliki rasa seperti nanas. Demikian juga dodol durian. Dodol durian tentu memiliki rasa yang khas seperti durian pada umumnya.

Pada minggu 8 Januari 2023, redaksi Kapuasrayatoday.com mengunjungi home industri atau.yang lebih dikenal dengan rumah industri pembuatan dodol durian di desa Nanga Taman kecamatan Nanga Taman kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat.

Pemilik rumah industri dodol durian tersebut adalah pak Ale.

Sehari - hari kegiata pak Ale adalah bercocok tanam sayuran di sekitar pekarangan rumahnya. Pada musim durian tiba, pak Ale selalu membeli durian dari masyarakat sekitar yang datang langsung ke gudang penjual durian. Sebagian durian dijual kembali dengan keuntungan berkisar antar Rp. 5.000 sampai Rp. 10.000,- perbuah.

Jika dalam sehari durian tidak habis terjual, maka durian - durian tersebut dikupas dan di olah menjadi dodol durian.

Adapun proses pembuatan dodol durian pak Ale dimulai dari membelah buah durian untuk mengambil daging buahnya.



Setelah daging buahnya diambil, proses selanjutnya adalah melepaskan daging buah dari bijinya.

Setelah bijinya dibuang, daging durian tersebut dimasak sampai mengental dan menjadi durian dolol. Untuk menghasilkan dodol durian yang sempurna, proses memasaknya bisa memakan waktu sekitar 4 - 5 jam terang Ale. Dan sekali masak kurang lebih menghasilkam 15 Kg dodol durian mengunakan kawah (wajan berukuran jumbo).

Setelah benar - benar matang, dodol durian didiamkan hingga dingin dan setelah dingin, dodol durian di sortir terlebih dahulu untuk.membuang selaput biji ataupun selaput kulit durian yang tercampur saat proses pengupasan. 

Setelah di sortir, dodol di timbang dengan berat masing - masing 250 gram dan dibentuk menyerupai balok dengan ukuran tebal 4 cm dan ukuran panjangnya sekitar 15 cm. Selanjutnya dodol yang sudah dibentuk tersebut di jemur dibawah terik mata hari antara 2 - 3 hari. Tujuannya agar dodol tersebut bisa tahan lebih lama dan sedikit mengeringkan agar tidak berjamur.

Setelah dodol kering, selanjutnya di kemas dengan kertas pembungkus dengan berat rata-rata 1 kg per kemasan terang Ale.

Untuk memproduksi dodol duriannya, pak Ale menjual warga sekitar 4 - 5 orang dengan upah yang telah disepakati.



Saat ini kata Ale, permintaan terhadap dodol durian hasil produksinya cukup tinggi dan tidak mampu memenuhi permintaan tersebut karena panen durian yang bukan panen raya. permohonan juga datang dari berbagai kota di Indonesia antara lain kota Pontianak, Kota Bandung, Bogor dan Jakarta terang Ale.

Soal rasa kata ale, di jamin maknyos, karena dodol durian yang dibuatnya terbuat dari durian murni.(tidak ada campuran tepung atau sejenisnya).

Penulis. Sudarno.

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini