|



Bupati Sanggau Jemput Kedatangan Jamaah Haji Asal Sanggau Di Batam

Batam, Kapuasrayatoday.com -
Bupati Sanggau Paolus Hadi di dampingi istri Arita Apolina menyambut kedatangan 108 jemaah haji asal Kabupaten Sanggau kloter 11 saat tiba di Tanah Air, yang berlangsung di Asrama Haji Batam, Selasa (27/8) malam.

Para tamu Allah juga disambut oleh Asisten II Setda Sanggau H Roni Fauzan, Kepala Inspektorat Kabupaten Sanggau H Edy Sumantri, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan Kabupaten Sanggau H John Hendri, Kepala BKPSDM Kabupaten Sanggau Herkulanus HP, Kabag Administrasi dan Keuangan Setda Kabupaten Sanggau Martinus Nomensen, Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kabupaten Sanggau Yulius Donatus Djaman, Ketua KONI Kabupaten Sanggau Ibrahim dan sejumlah tokoh masyarakat Sanggau.

Tampak hadir Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Sanggau H M Taufik. Selain jemaah haji asal Sanggau, jemaah haji asal tiga kabupaten lain di Kalimantan Barat juga tiba di Tanah Air di hari yang sama atau tergabung dalam kloter 11. Yakni jemaah haji asal Kabupaten Landak yang berjumlah 57 orang, jemaah haji asal Kabupaten Melawi berjumlah 100 orang dan jemaah haji asal Kabupaten Mempawah yang berjumlah 178 orang. Saat penjemputan, tampak hadir pula Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan dan Bupati Mempawah Hj Herlina Ria Norsan.


Ditemui usai penjemputan, Bupati Sanggau Paolus Hadi (PH) mengatakan, secara umum jemaah haji asal Kabupaten Sanggau dalam keadaan sehat. "Dan begitu sampai di sini (Batam) pasti dicek lagi kesehatannya. Kita berharap semuanya  sehat," ucapnya.


Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sanggau ini juga berharap, ketika nanti mereka sudah tiba di Sanggau, menjadi haji yang mabrur, menjadi contoh dan pemberi semangat untuk Sanggau yang lebih baik kedepan. "Terutama yang berkaitan dengan penguatan keimanan. Karena naik haji inikan menjalankan rukun islam kelima, tentu saya juga berdoa di tahun-tahun yang akan datang juga semakin bertambah ni (kuota) jemaah haji kita. Karena saya tahu juga daftar sudah cukup banyak," ujar PH.


Bupati juga berpesan kepada jemaah haji agar membagi atau menceritakan terkait apa yang dialami selama berada di sana kepada umat Islam lainnya di Sanggau. "Dan saya juga berharap jemaah haji kita menjadi yang pertama untuk mengaungkan kebersamaan di daerah kita," tutur PH.


Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sanggau H M Taufik menyebut, jemaah haji asal Sanggau yang tiba di Tanah Air berjumlah 108 orang. Tergabung dalam kloter 11 bersama meliputi Kabupaten Mempawah, Melawi dan Landak.


"Alhamdulillah mereka sehat-sehat semua, artinya tak yang sampai sakit berat. Paling ada kasus misalnya yang sakit bisul, tapi karena diabetnya tinggi jadi bisulnya jadi infeksi. Dan sudah dapat ditangganilah oleh tim kesehatan yang ada di kloter," terangnya.


Setelah tiba di Batam, jemaah haji asal Sanggau kloter 11 akan diberangkatkan ke Pontianak pada Rabu, 28 Agustus 2018. "Penerbangan ketiga, sekitar pukul 13.00 Wib. Setelah itu bermalam di Asrama Haji Pontianak satu malam, baru lusanya ke Sanggau," kata Taufik.


Ia menambahkan, total jemaah haji Sanggau sebanyak 116 orang dan terbagi menjadi dua. Yang tiba di Batam pada 27 Agustus malam termasuk dalam gelombang pertama. "Yang 8 orang, nanti tanggal 30 baru tiba lagi di Batam, tergabung dalam kloter 16. Yang 8 orang itu termasuk dalam kuota yang tambahan 10 ribu," jelas Taufik.


Selama di Tanah Suci, para jemaah haji dibantu Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD). Baik dari tim kesehatan maupun tim ibadah haji. "Kami berusaha seoptimal mungkin untuk membantu para jemaah. Bahkan kami selalu mengisi tausiyah-tausiyah di hotel hampir setiap hari. Saya dipercayakan jadi imam di sana, kepercayaan itu sangat luar biasa oleh kawan-kawan kita dari Sanggau, Melawai, Mempawah dan Landak," kata TPHD Kabupaten Sanggau H Ade Djuandi.


Bahkan, kata dia, ada seorang yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan yakni Abdul Syukur (84) dari Kabupaten Landak, dibantu di sana, mulai dari tawaf sampai tahap akhir. "Kita bantu beliau, walaupun bukan orang Sanggau tapi tetap kita bantu. Itulah kita saling membantu, melayani, mengayomi semua jamaah haji yang ada dikloter 11 itu," ucap Ade Djuandi.


Ia mengungkapkan, selama menjalankan ibadah haji, ada beberapa yang mengalami sakit karena perubahan cuaca yang panas mencapai 48 derajat celcius. Bahkan biasanya nembus angka 50 derajat celcius. "Jadi wajarlah yang berusia 60 sampai 70 bahkan 80 tahun ke atas, yang pertama itu batuk dan flu tetap mereka rasakan. Tapi, apapun ibadah wajib maupun ibadah rukunnya, dapat kami lakukan dengan sebaik-baiknya atas kerja sama semua kloter dan jemaah yang ada di kloter 11," pungkas Ade Djuandi.

Penulis.   Tim liputan
Editor.      Sudarno
Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini