Kepala Balitbang Kalbar Ansfridus J Andjioe. (foto: Suarakalbar.co.id) |
Pelaksanaan Webinar Proposal Penelitian Tahun Anggaran 2020 dimulai pada 15 Juni 2020 hingga 24 Juni 2020 dengan mempresentasikan 8 (delapan) judul penelitian.
Kepala Balitbang Kalbar Ansfridus J Andjioe mengatakan melalui kegiatan Webinar Proposal Penelitian ini ia mengharapkan kepada para peneliti agar dapat mempresentasikan proposal penelitiannya secara komprehensif, termasuk narasumber dan peserta aktif ia juga mengharapkan untuk dapat memberikan saran/masukan terbaiknya untuk penyempurnaan Proposal Penelitian Tahun Anggaran 2020.
"Webinar Penelitian Tahun Anggaran 2020 seyogyanya dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Maret 2020 yang lalu, namun pelaksanaannya terkendala sebagai akibat pandemi Covid-19 sehingga mengakibatkan banyak terjadi penyesuaian dalam regulasi kebijakan maupun penganggaran," ungkapnya.
Menurutnya setelah kurang lebih 3 bulan terjadi ketidaknormalan kegiatan administrasi pemerintahan maupun kondisi dan tatanan kehidupan di masyarakat, saat ini perlu disyukuri bahwa Kabar telah memasuki era baru pada kondisi new normal atau kenormalan baru.
"Kondisi ini sepatutnya kita bersama sikapi secara bijak agar problematika dan tantangan pembangunan dapat kita selesaikan dengan sebaik-baiknya, untuk itu kepada kita semua, saya mengajak kepada kita semua mari kita bekerja, berkarya dengan semangat baru dan memulai era baru ini dengan komitmen yang tinggi agar tercapainya kondisi yang lebih baik lagi seperti yang kita cita-citakan," paparnya.
Mengingat bahwa kegiatan Webinar Proposal Penelitian ini dilaksanakan selama 8 hari kerja. Untuk itu kepada pihak-pihak yang berkepentingan ia kembali mengharapkan dapat mematuhi jadwal yang telah ditetapkan.
"Selanjutnya kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran kegiatan ini tidak lupa saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi," tuturnya.
Proposal Penelitian yang akan dipresentasikan oleh para peneliti, adalah:
1. Dampak Perkebunan Sawit dalam Mendukung Percepatan Menuju Desa Mandiri di Provinsi Kalimantan Barat;
2. Analisis Determinant untuk Menentukan Solusi Strategis dalam Penurunan Stunting di Kalimantan Barat;
3. Aplikasi Prototype Smoke Liquid dalam Mendorong Perekonomian Petani Karet di Kalimantan Barat;
4. Analisis Kondisi Kemiskinan di Kalimantan Barat;
5. Evaluasi Efektifitas Implementasi Program Pertanian sebagai Penggerak Utama Pembangunan Kawasan Pedesaan;
6. Pengendalian Banjir Berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS) di Kalimantan Barat;
7. Potensi Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan pada Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) di Kalbar;
8. Jamban Sehat Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (JAS-BEDA).
Sumber: Suarakalbar.co.id