|



Tiadakan Tatap Muka di Madrasah, Kemenag Luncurkan Aplikasi Belajar E-Learning

Kepala Kemenag Mempawah, H. Mi'rad. (foto: Suarakalbar.co.id)
Mempawah, Kapuasrayatoday.com-Menyikapi pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir, proses belajar-mengajar di setiap tingkatan kini meniadakan tatap muka. Begitu pula dengan tahun ajaran baru di lingkungan madrasah se Kabupaten Mempawah.

“Siswa-siswi madrasah di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Mempawah, kami putuskan agar meniadakan tatap muka. Tahun ajaran baru 2020/2021 dilaksanakan secara daring/luring hingga waktu yang belum ditentukan,” ungkap Kepala Kementerian Agama Kabupaten Mempawah, H. Mi’rad, ketika dihubungi suarakalbar.co.id, Minggu (12/07/2020).

Menurutnya, keputusan untuk meniadakan tatap muka tersebut, berdasarkan pertemuan yang digelar Kemenag Mempawah dengan sejumlah tokoh dan pimpinan lembaga pendidikan pada Kamis, (09/07/2020) lalu di Kantor Kemenag.

Mereka yang hadir terdiri atas Kepala Madrasah Negeri selaku KKM, Ketua Forum Ikatan Guru RA, Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP), Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), Ketua Pokja TPQ dan Ketua Pokja Kesetaraan PPS Kabupaten Mempawah.

Dasar pengambilan keputusan untuk melaksanakan proses pendidikan dengan daring dan luring adalah Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.

Surat keputusan bersama bernomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020 dan Nomor 440-882 Tahun 2020 merupakan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

“Nah, untuk mendukung kegiatan belajar siswa madrasah di rumah tersebut, maka Kementerian Agama RI telah mengeluarkan aplikasi belajar secara daring, yaitu e-learning madrasah,” jelas Mi’rad lagi.

Dalam e-learning madrasah, tambahnya, siswa-siswi akan mendapatkan beragam fitur yang mampu memudahkan mereka mendapatkan informasi serta pembelajaran dengan cepat melalui handphone berbasis android.

Selain siswa, ada lima pengguna lain yang dapat mengakses e-learning madrasah yaitu operator madrasah, guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, wali kelas, dan kepala madrasah. Masing-masing memiliki akun pengguna sendiri untuk masuk ke dalam aplikasi ini, kapan pun dan di mana pun berada.

Terdapat tiga fitur dalam e-learning madrasah. Pertama, Kelas Online. Fitur ini berisi konten mulai dari awal proses pembelajaran, pembuatan standar kompetensi, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, jurnal guru, pengolahan penilaian harian, ujian berbasis komputer (CBT), hingga pengolahan nilai rapor.

Kedua, Guru Berbagi. Platform ini akan menampung kreativitas guru madrasah di seluruh Indonesia untuk saling berbagi informasi apa pun yang bermanfaat. Guru hanya tinggal mengunggah informasi tersebut dalam kolom dengan mudah. Selain itu, siapa pun dapat berkomentar dan memberi masukan, bahkan menyukai unggahan tersebut.

Ketiga, Forum Komunitas Madrasah. Dalam e–learning madrasah, siswa dan guru dapat dengan mudah berbagi ide dan membuka forum diskusi karena di dalamnya terdapat media sosial untuk saling berkomunikasi antara guru dan siswa. User atau pemakai juga dapat saling berkomentar dan berbagi ide atau gagasan dalam fitur chat.

“E-learning madrasah dibuat senyaman mungkin bagi para pengguna agar mampu menarik semangat belajar dengan mudah, cepat di mana pun dan kapan pun,” tutup Mi’rad.

Sumber: Suarakalbar.co.id

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini