|



Kisah Siswi Asal SMAN 4 Pontianak, Jalani Pertukaran Pelajar di Amerika di Era Pandemi

Yunita Erniazan. (foto: Suara Kalbar)
Kapuasrayatoday.com - Yunita Erniazan merupakan salah satu murid SMAN 4 Pontianak yang mengikuti program pertukaran pelajar mewakili Kalbar dan Indonesia untuk menggali ilmu di Amerika Serikat.

Saat ditemui tim suarakalbar.co.id pada kegiatan Rapid Test di SMAN 4 Pontianak,Yunita menuturkan bahwa seharusnya ia sudah lulus, akan tetapi karena mengikuti program pertukaran pelajar ia harus bersekolah satu tahun lagi di SMAN 4 Pontianak.
"Aku Yunita siswi kelas 12 di SMAN 4. Harusnya sudah tamat tahun ini tapi kemarin ada pertukaran pelajar ke Amerika Serikat kurang lebih satu tahun jadinya harus ngulang lagi disini sekitar satu tahun nyelesain SMA," ucapnya , Sabtu (9/8/2020).

Dia menjelaskan,selama Amerika Serikat pada saat itu memang tinggi tingkat penularannya. Ketika mendengar kabar tentang penyebaran virus Covid-19, pembelajaran disana dilakukan secara online.

"Ya benar Amerika nomor satu Covid-19 nya, dan disana pada saat ada isu Corona kita langsung nggak sekolah secara offline langsung online sekolahnya," ungkapnya.

Ketika berada pada saat puncak Pandemi di Amerika, Yunita membeberkan suasana usaha-usaha yang ada di kota tersebut langsung berhenti dan ditutup.

"Untuk suasana waktu lagi Pandemi itu semua restoran pokoknya semua toko dan Mall itu ditutup semua,jadi yang buka cuma toko supermarket untuk beli bahan makanan. Dan waktu itu sempat susah juga cari tissue toilet karena di Amerika kita semua pakai tissue toilet," jelasnya.

Terkait semakin besar angka penularan Covid-19 di Amerika, dia mengatakan pemerintah Indonesia cukup sigap dalam menarik semua pelajar Indonesia yang berada disana untuk kembali pulang ke negara Indonesia.

"Penanganannya waktu pulang kemarin Pandemi karena disana makin besar angkanya jadi pemerintah Indonesia memutuskan untuk menarik semua siswa dan seluruh pertukaran dari Indonesia balik ke Negaranya," bebernya.

Yunita kemudian menambahkan, pada saat pulang ke Indonesia, dirinya mengikuti protokol kesehatan dan diawasi ketat selama satu bulan.

"Nyampai di Indonesia kita di test dan diawasi kurang lebih selama satu bulan jadi harus kontak-kontakan sama Puskesmas terdekat untuk mengetahui misalnya kita ada terinfeksi Corona atau ngga nya," pungkas Yunita. (Suara Kalbar)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini