|



Jadi Narsum Muscab  BPC HIPMI Sintang,Ini Harapan Jarot Winarno


Sintang, Kapuasrayatoday.com .--

Bupati Sintang, Jarot Winarno menjadi narasumber pada acara Muscab III Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kab. Sintang, yang berlangsung di Ballroom hotel My Home Sintang pada Rabu (24/3).

Muscab tersebut mengusung tema "Sinergi Pengusaha Muda Sintang untuk Kebangkitan Ekonomi Berkelanjutan.".

Pada sesi talkshow Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan saat ini kita di hadapkan pada dua penomena yang berubah termasuk gaya bisnis yakni destruksi teknologi dan destruksi pandemi. Pada destruksi teknologi yang terjadi perubahan mendasar dan cepat berkaitkan dengan cara kita menghadapi teknologi komunikasi. Semuanya sudah internet of things dan artificial intelligence yang dikenal dengan revolusi industri 4.0. 

Dimana konsumen maunya yang paling murah, mudah, paling gampang di jangkau. Sehingga mengubah gaya bisnis kita "kata Jarot. 

Pada situasi destruksi teknologi, lanjut Jarot, kita harus menyesuaikan cara berbisnis, yakni mau tidak mau menguasai teknologi komunikasi, melakukan efisiensi, harus berinovasi, kreatif, harus punya diferensiasi dan yang paling penting adalah mewajibkan kita untuk berkolaborasi. 

Setelah menghadapi destruksi teknologi, kita kembali dihadapkan pada penomena destruksi pandemi yakni pandemi covid-19. Begitu pula mengubah gaya bisnis di semua sektor kecuali 4 sektor, yaitu teknologi pertama komunikasi seperti penyedia bisnis, tower BTS, sampai ke yang paling bawah seperti counter handphone. 

Kedua yang berhubungan dengan pertambangan, ketiga sektor pertanian dan perkebunan yang tetap tumbuh dan keempat yang berhubungan dengan birokrasi pemerintahan. "Mau tidak mau harus kita akui bahwa dana-dana pemerintah ini sebagai pampreming atau sebagai pemompa ekonomi di pedalaman-pedalaman" ujar Jarot.

"Awal april kita lelangkan hampir 100 miliyar lebihlah, ada untuk jalan, sekolah dan lainnya dimana-mana. Begitu mulai lelang kemudian mulai kerja, sektor rill di tempat-tempat tersebut akan hidup, mulai dari tukang batu, semen, kayu, jualan-jualan Dan lainnya. Jadi itu untuk memompa ekonomi di pedalaman. Untuk HIPMI ini harus berkolaborasi dengan pemerintah "ungkap Jarot. 

Kemudian Jarot juga mengajak BPC HIPMI Kab. Sintang menjadi pelopor atau penggerak ekonomi yang kreatif dan mengurangi atau meninggalkan kegiatan ekonomi yang ekstraktif. Hal itu menurutnya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, sehingga sangat sesuai dengan tema yang diusung pada muscab HIPMI Sintang ini. Terlebih Kab. Sintang merupakan salah satu inisiator atau founder dari Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) yang menerapkan pembangunan yang berkelanjutan.

"Apa itu ekonomi kreatif, banyak sekali, kita usaha dengan tetap melestarikan lingkungan seperti di senaning saya pernah ninjau langsung, kopi, saya ada namam kopi robusta, kakau, coklat, anyam-anyaman dan lainnya" terang Jarot.

"Kita hentikan atau stop kegiatan ekonomi yang ekstraktif yakni ekonomi yang mengeksploitasi sumber daya alam kita stop, agar lingkungan kita tetap terjaga kelestariannya"tambah Jarot. 

Sumber   Prokopim Sintang.

Editor.     Sudarno

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini