|



Prediksi Dampak Perubahan Iklim, Laboratorium di Italia Ciptakan Kondisi Iklim Ekstrem

Ekspedisi Antartika" karya seniman Peter Senoner di TerraXcube. (Foto:VOA)

Kapuasrayatoday.com - Belum begitu lama sejak petugas SAR mendaki selama berjam-jam, bahkan berhari-hari, ke puncak-puncak gunung untuk melatih diri mereka dalam kondisi cuaca ekstrem. Kini, mereka sudah bisa melakukannya di laboratorium.Kepala terraXcube di Pusat Riset Eurac di Italia, Christian Steurer, mengatakan kepada AP bahwa lab itu dapat mensimulasikan berbagai kondisi lingkungan.

“Di dalam ruangan ini kami bisa menciptakan kondisi lingkungan dari minus 40 derajat Celcius, hingga 60 derajat Celcius. Secara ketinggian, kita bisa merasakan kondisi pada ketinggian mencapai sembilan ribu meter. Kami menggabungkan angin, salju dan hujan, dan kami punya departemen riset khusus yang meneliti dampak-dampak kondisi tersebut terhadap manusia,” jelasnya.

Di pusat simulasi iklim ekstrem terraXcube, bagian dari Pusat Riset Eurac, para ilmuwan meneliti dampak ketinggian dan cuaca ekstrem terhadap kekentalan darah peserta dan kemampuannya mengangkut oksigen. Tahun lalu, fasilitas itu menjadi inkubator bagi dua pendaki, Simone Moro dan Tamara Lunger.

Kembali, Christian Steurer. “Mereka mengaklimatisasi diri dalam ruang lab kami selama sebulan. Mereka perlahan dibawa ke ketinggian tujuh ribu meter. Mereka berlatih di dalam ruangan itu. Kami memonitor kondisi mereka dengan para peneliti lain dan dokter. Tujuan kami untuk memahami perilaku manusia secara ilmiah saat menjalani proses aklimatisasi.”Tidak hanya itu, para peneliti juga mempelajari apa yang akan terjadi terhadap mesin-mesin berat jika terpapar kondisi iklim yang ekstrem. Streurer menjelaskan, “Kami melakukan uji pencairan es terhadap mesin-mesin besar. Ada yang berupa kabin di mana manusia harus berada di dalamnya. Uji coba itu dilakukan untuk memahami seberapa cepat es yang membeku pada kaca bisa mencair.”

Ia mengatakan, uji coba itu akan mengukur kualitas kaca, yang penting bagi mesin-mesin yang beroperasi dalam suhu ekstrem. TerraXcube menerima akreditasi nasional untuk melakukan uji iklim, bukan hanya pada benda mati, tapi juga mahluk hidup. Pusat Riset Eurac menaungi lebih dari 400 peneliti. Para pejabat mengatakan, kolaborasi untuk memahami dampak perubahan iklim itu bisa jadi merupakan pekerjaan terpenting mereka.(VOA)






Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini